BHINEKA TUNGGAL IKA
![]() |
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena
parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa
tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma
mangrwa.
Terjemahan:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua
zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi
bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan
Siwa adalah tunggal
Terpecah belah, tetapi satu
itu. Tidak ada kebenaran yang mendua
Bhineka tunggal ika sebagai semboyan bangsa kita hari ini dimaknai dengan berbeda2 suku/golongan/bahasa tetapi satu jua.
Tetapi jika kita pahami penggalan kata " bhineka " jelas mengacu pada
budha-siwa yang selanjutnya ditekankan " tan hana dharma mangrwa/ tidak
ada kbenaran yang mendua", lalu bagaimanakah makna yang sbenarnya?Mudah saja,, di atas tertulis "budha-siwa" bukan jawa-sunda-batak-toraja-etc.. jadi jelas ini sama sekali tidak membahas perbedaan suku/bahasa/dll..
Lalu apa dong???
Bhineka/ berbeda/berpecah belah disini menjelaskan ttg kebenaran budha dan siwa (yang hari ini ada banyak golongan yang merasa paling masuk surga) itu sebenarnya tunggal ika, karena tidak ada dualisme dlam kbenaran.
Jadi kebenaran Tuhan adalah tunggal yang bersifat universal tidak memihak golongan dan dapat diterima siapapun juga tanpa toleransi sedikitpun (mangrwa)
lalu bagaimana ketika suatu bangsa yang tidak memahami makna ke-ESA-an mengharapkan adanya persatuan? tentu jawabanya sama seperti, dengan cara apa gajah bisa terbang?
dengan bersusah payah....
Itulah sedikit pesan dari leluhur kita agar kita mau mencari dan menyadari nilai2 kebenaran sejati agar menjadi berkat bagi semesta alam.
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar