Tidak ada satu pun negeri di dunia
yang diberi begitu banyak keistimewaan sejak dahulu kala selain Indonesia. Tuhan Semesta
samudera terbesar, Pasifik dan Hindia, tepat berada di lintasan garis khatulistiwa, sehingga
tanahnya sangat subur bisa ditanami tumbuhan apa saja, hanya mengenal dua musim yakni musim panas dan penghujan sehingga penduduknya
bisa terus bekerja dan berkarya.
begitu berjubel di dalam perut buminya yang membuat iri semua bangsa. Semua ini belum dirasa
cukup, Tuhan Semesta Alam juga memberikan bonus berupa kekayaan laut yang sungguh-sungguh
mempesonakan.
Tak berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia yang dimaksudkan sebagai “Negeri yang kami telah
memberkatinya”. Al-ardhal-lati barak-Na fiha, seperti yang telah Tuhan Semesta Alam firmankan
dalam kitabnya tersebut. Ayat ini berkaitan dengan usaha Nabi Sulaiman di dalam membangun istananya yang megah dan besar tiada duanya.
Sulaiman yang mewarisi Kerajaan Baitul Maqdis dari ayahnya, Nabi Daud. Istana yang dibangun Sulaiman sungguh-sungguh besar
dan indah, tiada taranya, dipenuhi emas, batu permata, dan ratna mutu manikam. Bahkan tanahnya terdiri dari butiran mutiara. Darimana emas-emas dan segala batu mutiara itu berasal?
Alkisah,
Raja Sulaiman memiliki seorang arsitek sekaligus orang
kepercayaannya bernama Hiram. Kepada Hiram, selain
memerintahkan membangunkan istananya yang megah, Sulaiman
juga memintanya agar dia mengirimkan kapal-kapalnya menuju
gunung Ofir untuk membawa emas dalam jumlah yang banyak untuk memperindah istanaya
Kitab perjanjian Lama memuat satu fragmen tentang hal ini: “Dengan kapal-kapal itu, Hiram
mengirim anak buahnya, yaitu anak-anak kapal yang tahu tentang laut, menyertai anak buah Salomo.
Mereka sampai ke Ofir dan dari sana mereka mengambil empat ratus dua puluh talenta emas, yang mereka bawa kepada Raja Salomo.” (Bibel, 1Raja-Raja 9:27-28).
lumbung emas adalah pulau sumatera yang memiliki banyak nama yang seluruhnya mengacu pada logam mulia tersebut, yakni Chryse,’Argyre Chora(Negeri
Perak) ,Chryse Chora (Negri Emas), Chryse Chersonesos (semenanjung Emas),dan Swarnadwipa (bahasa sankrit untuk”Pulau Emas”). gunung
Ofir seperti yang disebut dalam Kitab Perjanjian Lama merupakan nama pegunungan di Tapanuli Selatan. Ditimur Gunung Ofir terdapat ” Gunung Amas” yang berarti Gunung Emas, jelaslah emas
istana Sulaiman berasal dari sumatera.
Selain dikenl dengan kekayaan emasnya, Indonesia juga dikenal sebagai penghasil cengkih satu-
satunya didunia. Arkeologi Italia,Georgio Buccelalati, dalam surat elektroniknya yang ditujukan pada
Robert Dick-Read pada 11 April 2002, mengisahkan kejadian yang luar biasa ketika dia melakukan
penggalian sebuah rumah seorang pedagang yang berasal dari masa 1700 SM di Terqa, dekat Eufrat
Tengah. Bucellati menemukan sebuah wadah berisi cengkih.
Seolah tak percaya pada penglihatannya sendiri, Buccellati menulis”Sisa-sisa tanaman yang kami sebut cengkeh itu, sekilas tidak seperti cengkeh yang sesungguhnya, dan kesan yaang sama juga dikemukakan oleh Kathleen Galvin, ahli paleobotani (botani purba) kami ketika itu.Tetapi bagaimana jika tanaman itu benar-benar cengkeh? Mengapa hal tersebut amat luar biasa? Ini disebabkan dimuka bumi hanya ada satu tempat cengkih dapat tumbuh kala itu, yaitu dikepulauan Maluku,sebuah kelompok pulau kecil yang berada di gugusan Kepulauan Indonesia. Saat itu, dimasa 1.700SM, cengkeh dari Indonesia juga sudah dikenal sampai di China. Selain cengkih, Indonesia di masa
itu juga merupakan penghasil kayu manis terbaik di dunia. Ada tiga jenis kayu manis yakni daun kayu manis yang dikenal sebagai malabathrum, lalu kulit kayu manis yang disebut cassia, dan kulit kayu yang lebih lembut dan kuncup bunga yang dinamakan cinnamon, yang terakhir ini kayu manis yang sesungguhnya. Dua jenis kayu manis terbaik adalah cinnamomum cassia blume dan
cinamomum zeylanicum Nees, hanya dapat ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, yang pada saat itu tumbuh liar, dan juga di Asia Tenggara.
Di masa kekuasaan para firaun di Mesir, mereka juga sangat tergantung pada kamper, kapur wangi terbaik, yang hanya dihasilkan oleh Barus, sebuah kota kecil di pesisir pantai barat Sumatera Utara.
Barus adalah salah satu pelabuhan tersibuk di dunia pada masa itu yang dilabuhi berbagai macam
perahu dari berbagai bangsa dunia.
Terdapat anggapan jika dimasa itu, ribuan tahun sebelum masehi,
bangsa-bangsa asinglah yang datang lewat laut ke Nusantara untuk
melakukan pembelian barang atau hasil bumi. Namun dari beberapa
bukti yang di dapatkan Dick-Read, ternyatalah jika anggapan itu keliru. Bukan bangsa asing yang datang ke Indonesia, namun pelaut-pelaut Indonesia yang mendatangi mereka semua.
Orang Indonesia dikenal sejak lama sebagai bangsa pelaut yang ulung dan tangguh. Dr.Dick-Read
memaparkan bukti-bukti ilmiah jika sejak ribuan tahun sebelum masehi, bangsa Indonesia telah melakukan perdagangan lewat jalur laut dengan cina, India, Romawi, Persia, yunani, dan lainnya dengan cara mendatanginya. Bahkan cina dan India sangat tergantung pada pelaut-pelaut indonesia yang kapal-kapalnya sangat kuat dan mampu menyusuri samudera tanpa harus tergantug pada arah dan kecepatan angin. Di masa itu, Cina dan India selalu menyewa kapal-kapal para pelaut
Indonesia untuk membawa hasil bumi dan barang berharga melintasi samudera. India bukanlah bangsa pelaut, demikian pula dengan India di masa itu. Walau bangsa cina memiliki pembuatan kapal yang sudah maju pada zamannya, namun mereka tidak pernah berlayar hingga jauh ke laut lepas. Untuk tugas yang penuh mara bahaya ini, para pedagang dan penguasa cina menyewa para pelaut Indonesia dengan kapal-kapal tangguhnya.
Oliver W. Wolters bahkan menegaskan jika pelaut-pelaut Indonesialah yang menguasai pelayaran dunia di saat itu. Bahkan pada abad ke 7 Masehi, dikala Muhammad masih hidup di jazirah Arab, peziarah terkenal Cina, I Tsing , bersama rombongannya pergi ke India dengan menyewa kapal milik orang Indonesia. I Tsing, juga mengunjungi Tongking yang sudah banyak dikunjungi oleh orang-
orang Kun-lun. Wolters juga mencatat jika pada masa itu para pedagang Kun-lun alias Indonesia sudah berlayar tiap tahun menuju Kanton. Bahkan ada satu peristiwa heroik ketika para
pedagang Kun-lun dengan amat berani membunuh seorang gubernur Kanton di wilayahnya sendiri karena mereka tidak dapat menerima perlakuan tidak adil dari gubernur yang terkenal korup ini.
Ketangguhan kapal-kapal buatan Indonesia diabadikan dalam tujuh buah panel relief di dinding-dinding stupa candi borobudur. Relief kapal-kapal ini sempat diklaim oleh Mookerji sebagai kapal-kapal pelaut India, namun banyak dibantah arkeolog dan sejarawan dunia karena tidak memiliki fakta yang kuat. Tak kurang dari James Hornell, Adrian Horridge, Anthony Christie,
dan Robert Dick-Read sendiri yang membantahnya. Yang dipahat di dinding stupa Borobudur adalah kapal-kapal bangsa Indonesia, bukan India.Jadi jelaslah, berabad-abad sebelum bangsa Cina dan kemudian Inggris dikenal sebagai bangsa dengan kekuatan maritim yang besar, para pelaut Indonesia sudah menguasai dunia pelayaran.
dan Robert Dick-Read sendiri yang membantahnya. Yang dipahat di dinding stupa Borobudur adalah kapal-kapal bangsa Indonesia, bukan India.Jadi jelaslah, berabad-abad sebelum bangsa Cina dan kemudian Inggris dikenal sebagai bangsa dengan kekuatan maritim yang besar, para pelaut Indonesia sudah menguasai dunia pelayaran.
Dampak Global Alam Indonesia Selain kekayaan alam dan letaknya yang sangat strategis, segala yang terjadi di Indonesia, misalnya bencana alam, ternyata juga mempengaruhi dunia secara langsung. Sekurangnya ada dua gunung berapi purba raksasa Indonesia, dalam istilah Profesor
Santos “Pilar Herkules” merujuk pada catatan dua dialog Plato, Timaeus dan Critias yang dalam
sejarah pernah mempengaruhi dunia secara langsung dan dalam waktu yang amat singkat. Kedua “Pilar Herkules” itu adalah Gunung Toba dan Krakatau. Selain Gunung Toba dan Krakatau, ada lagi letusan Gunung Tambora yang tak kalah dahsyat dan menyebabkan kekalahan Napoleon di Palagan Waterloo, yang juga ditunggangi Rotschild menguasai pasar bursa Inggris. Sekitar 7.500 tahun silam, gunung api purba Toba di Sumatera Utara meledak. Letusan super vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 kilometer are, dengan 8.00 kilometer are batuan imbrit dan 2.000 kilometer are abu vulkanik yang tertiup angin ke barat selama dua pekan menutupi sebagian besar langit bumi. Letusannya berlangsung selama satu pekan dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas laut.
Santos “Pilar Herkules” merujuk pada catatan dua dialog Plato, Timaeus dan Critias yang dalam
sejarah pernah mempengaruhi dunia secara langsung dan dalam waktu yang amat singkat. Kedua “Pilar Herkules” itu adalah Gunung Toba dan Krakatau. Selain Gunung Toba dan Krakatau, ada lagi letusan Gunung Tambora yang tak kalah dahsyat dan menyebabkan kekalahan Napoleon di Palagan Waterloo, yang juga ditunggangi Rotschild menguasai pasar bursa Inggris. Sekitar 7.500 tahun silam, gunung api purba Toba di Sumatera Utara meledak. Letusan super vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 kilometer are, dengan 8.00 kilometer are batuan imbrit dan 2.000 kilometer are abu vulkanik yang tertiup angin ke barat selama dua pekan menutupi sebagian besar langit bumi. Letusannya berlangsung selama satu pekan dan lontaran debunya mencapai 10 kilometer di atas laut.
Pilar herkules kedua adalah gunung Krakatau Purba. Ada kisah jika gunung itu pernah meletus pada 6.000 tahun silam, namun catatan yang ada amat sangat minim, sehingga hal itu bisa diabaikan. Lalu ada catatan Ronggowarsito soal letusan Krakatau hingga menyebabkan patahnya sebuah pulau menjadi dua: Jawa dan Sumatera, pada 416 Masehi yang diambil dari teks jawa kuno berjudul
Pustaka Jawa Purwa. Letusan ini mengakhiri masa kejayaan Persia Purba, transmutasi kerajaan Romawi ke kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal, dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh misteri. Ledakan Krakatau
Purba berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta
ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfir setebal 20-150 meter, menurunkan
temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
Pustaka Jawa Purwa. Letusan ini mengakhiri masa kejayaan Persia Purba, transmutasi kerajaan Romawi ke kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal, dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh misteri. Ledakan Krakatau
Purba berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta
ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfir setebal 20-150 meter, menurunkan
temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
Pada tahun 1883, Krakatau kembali meletus. Debu yang disemburkan mengelilingi dunia dua tiga kali sebelum mendarat. Banyak ahli menyatakan letusan ini adalah letusan terdahsyat dalam sejarah modern.
Semua bencana alam yang besar yang terjadi di Indnesia berdampak langsung pada dunia.Dampak apa saja yang terjadi akibat bencana-bencana alam besar ini ?
Indonesia adalah negeri yang besar. Hal ini kemudian menjadi fakta ilmiah ketika para ahli duniamenyatakan jika Indonesia memang merupakan awal dan pusat peradaban dunia di suatu masa dalam sejarah modern. Salah satu ahli yang menemukan itu adalah Profesor stephen Oppenheimer. Dia merupakan tokoh utama dunia tentang migrasi manusia modern berdasarkan analisis genetika molekuler (DNA). Oppenheimer, yang mengawali karir sebagai dokter anak dan pernah bertugas di Afrika, Malaysia, dan Papua New Guinea, merupakan seorang research associate di Institute of Human sciences, Oxford University. Salah satubukunya yang amat terkenal berjudul “Out of Eden: The peopling of the World (2004), secara komprehensif memaparkan sejarah penghunian semua daratan di Bumi oleh manusia modern berdasarkan analisis DNA pada semua bangsa. Oppenheimer
memang pernah terlibat dalam suatu proyek raksasa untuk pemetaan genome manusia seluruh dunia. Dari riset besar itulah dia mendapatkan data untuk bukunya. Sebelumnya, tahun 1998, bukuOppenheimer berjudul ”Eden in the East: Drowned Continent of Southeast Asia” membuat geger
arkeolog dan paleontolog dunia. Oppenheimer menemukan jika Sundaland daerah yang berada di
paparan Sunda, yakni Sumatera, Jawa, kalimantan, dan Semenanjung Malaka adalah Taman Firdaus pada masanya yang dihuni oleh manusia berbudaya tinggi, namun kemudian lenyap tenggelam oleh satu bencana alam. Para penghuninya yang selamat mengungsi ke berbagai penjuru dunia seperti Eurasia, Madagaskar, dan Oseania. Mereka kemudian menurunkan ras-ras yang baru.
Tesis Oppenheimer jelas menjungkirbalikkan konsep selama ini yang mengatakan jika penghuni Sundaland berasal dari daratan
utama Asia, bukan sebaliknya. Oppenheimer melacak jalur migrasi
ini berdasarkan genetika, linguistik, dan cerita rakyat yang biasanya
disampaikan secara lisan. Dengan sendirinya, Oppenheimer
mengundang pro dan kontra yang sengit. Dukungan terhadapnya datang dari para peneliti arkeogenetika yang
sebagian juga sejawat Oppenheimer. Para peniliti dari university Of
Oxford dan University Of Leeds ini mengumumkan hasil penelitiannya dalam jurnal “ Molecular Biology
and Evolution” (Maret-Mei 2008) dalam makalah berjudul “Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia’ (Soares 2008) dan Niaew DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia” (Richard 2008). Richard et al. (2008) yang mendasarkan penelitian DNA
menantang teori konvesional saat ini yang menyatakan jika penduduk Asia Tenggara saat ini datang dari Taiwan , 4000 tahun silam di masa Neolitikum. Tim peneliti menunjukan bahwa justru yang terjadi sebaliknya dan lebih awal, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland yang bermigrasi akibat Banjir besar di Sundaland.
utama Asia, bukan sebaliknya. Oppenheimer melacak jalur migrasi
ini berdasarkan genetika, linguistik, dan cerita rakyat yang biasanya
disampaikan secara lisan. Dengan sendirinya, Oppenheimer
mengundang pro dan kontra yang sengit. Dukungan terhadapnya datang dari para peneliti arkeogenetika yang
sebagian juga sejawat Oppenheimer. Para peniliti dari university Of
Oxford dan University Of Leeds ini mengumumkan hasil penelitiannya dalam jurnal “ Molecular Biology
and Evolution” (Maret-Mei 2008) dalam makalah berjudul “Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia’ (Soares 2008) dan Niaew DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia” (Richard 2008). Richard et al. (2008) yang mendasarkan penelitian DNA
menantang teori konvesional saat ini yang menyatakan jika penduduk Asia Tenggara saat ini datang dari Taiwan , 4000 tahun silam di masa Neolitikum. Tim peneliti menunjukan bahwa justru yang terjadi sebaliknya dan lebih awal, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland yang bermigrasi akibat Banjir besar di Sundaland.
Sementara itu Soares et al. (2008) menunjukan bahwa haplogroup E, suatu komponen penting dalam
keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), berevolusi in situ selama 35.000 tahun terakhir, dan
secara tiba-tiba menyebar keseluruh pulau Asia Tenggara pada era awal Holosen, saat yang bersamaan dengan tenggelamnya sundaland menjadi laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya. Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania lebih baru, Sekitar 8.000 tahun silam. Ini menunjukkan bahwa global warming dan kenaikan permukaan laut pada ujung Zaman Es 15.000-7.000 tahun
silam sebagai penggerak utama penyebaran manusia di wilayah ini. Tesis Oppenheimer ini kemudian
juga mendapat penguatan dari penelitian pakar fisika nuklir dan geolog ternama Brazil yang juga
menjadi peneliti sejumlah universitas di Amerika Serikat bernama Profesor Arysios Santos
dos Nunes. Santos telah melakukan penelitian yang keras selam 30 tahun dengan menggunakan
berbagai pendekatan ilmu, termasuk esoteris, untuk bisa menyingkap legenda atlantis yang selama ini menjadi pusat kontroversial dunia arkeologi.
keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), berevolusi in situ selama 35.000 tahun terakhir, dan
secara tiba-tiba menyebar keseluruh pulau Asia Tenggara pada era awal Holosen, saat yang bersamaan dengan tenggelamnya sundaland menjadi laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya. Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania lebih baru, Sekitar 8.000 tahun silam. Ini menunjukkan bahwa global warming dan kenaikan permukaan laut pada ujung Zaman Es 15.000-7.000 tahun
silam sebagai penggerak utama penyebaran manusia di wilayah ini. Tesis Oppenheimer ini kemudian
juga mendapat penguatan dari penelitian pakar fisika nuklir dan geolog ternama Brazil yang juga
menjadi peneliti sejumlah universitas di Amerika Serikat bernama Profesor Arysios Santos
dos Nunes. Santos telah melakukan penelitian yang keras selam 30 tahun dengan menggunakan
berbagai pendekatan ilmu, termasuk esoteris, untuk bisa menyingkap legenda atlantis yang selama ini menjadi pusat kontroversial dunia arkeologi.
Hasil penelitian selama lebih dari seperempat abad itu menunjukkan jika benua atlantis yang hilang,
pusat dari semua peradaban dunia saat ini, dulu berada di wilayah yang sekarang dinamakan Indonesia. Tahun 2005, Profesor santos menerbitkan hasil penelitiannya dalam sebuah buku tebal berjudul “ Atlantis, The lost Continent Finally Found: the Definitive Localization of Oplato Lost Civilization”.Indonesia dulunya adalah Atlantis, awal dan pusat dari peradaban dunia saat ini.Negeri yang telah diberkati Tuhan Semesta Alam.
Negeri para Bedebah Jika semua kekayaan dan kebesaran Indonesia ini seharusnya menjadi berkah yang sangat besar bagi bangsa indonesia
sendiri, namun karena keserakahan para penguasanya, bangsa yang besar
ini sekarang malah menjadi negeri yang berada diambang kehancuran.
malah bersekutu dengan kaum imperialisme asing yang merampok
semua kekayaan alam Indonesia dengan mengorbankan rakyatnya
sendiri. Hal ini masih berlangsung sampai detik ini. Bangsa Indonesia yang kaya raya kini menjadi negara paria dengan
nominal utang yang menggunung. Di negara yang paling kaya ini, jalan rayanya dipenuhi pengemis dan anak-anak terlantar. Jutaan anak putus sekolah karena kemiskinan. Korupsi kian menjadi. Inilah negerimu negeri kita, negeri para penyamun.
Anda pemuda nusantara ??
Mari perjuangkan .....!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar